Wednesday, April 21, 2010

Kebenaran Yang Adalah Kesempurnaan

kebenaran, sebuah kata yang dikenal manusia bukan dari apa yang telah dilakukannya melainkan anugerah dari 'kebenaran' itu sendiri. didefinisikan melalui aksara bukan karna pencitraan sejati dari kebenaran itu, hanya untuk memudahkan imajinasi manusia dan menghidupkan sebuah nilai atau aturan dalam hidup. kebenaran bukanlah sesuatu yang mati, bukan juga sesuatu yang berubah mengikuti kondisi atau bahkan waktu karna kebenaran adalah sempurna. kebenaran adalah Sang Khalik.

pahit, manis, baik, buruk, cantik, jelek, tinggi, rendah, dan berbagai hal lain yang telah manusia deskripsikan bukanlah sebuah kebenaran. karna semua hal itu dapat berubah sesuai dengan kadar subyek yang memberi pandangan. ada orang yang berkata bahwa ayam goreng itu makanan terenak, namun ada orang lain yang mengatakan bahwa makanan yang paling mahal adalah yang terenak. ada orang yang bilang, perempuan yang tinggi dengan kaki semampai itu cantik, ada juga yang berpendapat justru yang imut itulah yang cantik dan menarik. saya juga pernah mendengar perbedaan pendapat tentang memberi; memberi orang yang meminta-minta di lampu merah merupakan perbuatan tidak baik karna itu akan membuat mereka 'setia' dalam hal tersebut sehingga semakin menjerumuskan mereka, namun ada juga pengajaran yang mengatakan bahwa memberi kepada mereka yang meminta apalagi yang membutuhkan dengan ikhlas hati adalah perbuatan yang mulia. sehingga untuk mendefinisikan 'kebenaran' yang adalah penyamaan dari pandangan yang berbeda dibuat sebuah standart dan ukuran. tapi apakah ini dapat disebut sebagai kebenaran?

tidak banyak orang yang mampu mengakui kesalahan yang telah dilakukan, lebih sedikit lagi orang yang mau dipersalahkan. tetapi sangat banyak orang yang bertengkar atau rela mati demi dikatakan sebagai pihak yang benar. untuk inilah pengadilan selalu penuh dan ramai dengan pihak-pihak yang menganggap dirinya benar dan pihak lain salah. namun apakah kebenaran ada untuk membuat orang lain terluka ? kebenaran yang adalah baik dan tak bercacat, bukan sebuah 'kebenaran' karna hakim atau penguasa memutuskan dan berkata itu benar.

kebenaran yang adalah Sang Khalik sendiri tidak dapat digantikan dengan semua ukuran dan aturan yang dibuat oleh apapun. semua yang ada merupakan fakta dan bentuk karya dari kebenaran itu namun bukan merupakan kebenaran itu sendiri. oleh karena itu tidak ada sesuatu apapun yang dapat menyebut dirinya benar sehingga dapat membuat yang lain tidak benar karna itu bukanlah kodrat alami dari karya kebenaran itu. pribadi yang berhak melakukannya adalah Ia yang adalah kebenaran.

setiap apa yang dilakukan manusia merupakan sebuah pembenaran; kebenaran yang tidak mutlak. merupakan sebuah langkah untuk menjadi 'sempurna' dengan melakukan semua standart dan aturan yang telah diciptakannya sendiri. semua tindakan yang didasarkan pada kacamata sesuatu yang tidak sempurna.
melakukan kebenaran adalah dengan melakukan apa yang diinginkan oleh Kebenaran untuk dilakukan, sebuah penggenapan mutlak dari rencana Sang Khalik. sinkronisasi seratus persen (100%) atas pribadi manusia dengan penundukan sepenuh terhadap kehendak Sang Khalik. menyelaraskan diri sepenuhnya dalam pikir, ucap, lihat, rasa, karya, waktu, kesempatan, dan semua aspek diri. sebuah proses yang dapat dikata sebagai pematian diri sendiri dan menggantikannya dengan jati diriNya. namun siapakah diantara manusia yang tidak sempurna mampu melakukannya ?
hanya oleh anugrahNya lah kita mampu melakukannya, melalui sebuah keintiman hubungan pribadi dengan penciptanya. melakukan rencanaNya yang adalah baik dan sempurna dalam setiap detik aliran darah.

menjadi manusia yang sempurna tidaklah mungkin, usaha apapun yang manusia kerjakan hanyalah bagian dari kebenaran dan kesempurnaan, bukan merupakan kesempurnaan sepenuhnya. yang dapat manusia kerjakan hanyalah menyerupai dan bukanlah menyamai kesempurnaan.
mengetahui apa yang sepenuhnya diinginkan Sang Khalik setiap saat tidak kan mampu dilakukan oleh manusia. yang dapat dikerjakan manusia untuk mengerjakan kebenaran adalah dengan mengerjakan setiap hal yang menjadi tanggung jawab pribadinya dengan sepenuh hati untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin atau bahkan yang terbaik. hal ini karena kebenaran bersifat sempurna yaitu segala sesuatu yang baik, terbaik, dan yang tak bercela.

"Whatsoever thy hand findeth to do, do it with thy might; for there is no work, nor device, nor knowledge, nor wisdom, in the grave, whither thou goest."
Ecc 9:10